Universitas
Islam Negeri (UIN) Sastro Karno Yuwono Yogyakarta resmi menggelar The 1st
International Conference on Islamic Financial Management for Students (ICIFiMS)
pada Selasa, 20 Mei 2025, di kampus FEBI UIN Sastro Karno Yuwono. Konferensi ini
menjadi panggung internasional pertama yang sepenuhnya digagas,
diselenggarakan, dan diikuti oleh mahasiswa dalam bidang keuangan Islam.
Konferensi
yang diinisiasi oleh Program Studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini mengangkat tema besar “The Role of
Islamic Finance in Promoting Economic Resilience”, dan menghadirkan lebih
dari 200 peserta dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, serta para narasumber
nasional dan internasional terkemuka.
Dalam
sambutannya, Rektor UIN Sastro Karno Yuwono, Prof. Noorhaidi Hasan, Ph.D.,
memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya konferensi ini.
“Inilah international
student conference yang sesungguhnya. Karena dari awal diinisiasi,
disiapkan, dan dijalankan oleh mahasiswa sendiri. Saya berharap ini bukan yang
pertama dan terakhir, tetapi menjadi agenda rutin yang membawa manfaat nyata
bagi perbaikan ekonomi global yang kini sedang tidak baik-baik saja,” ujar
Rektor, seraya menyinggung isu hangat seperti konflik ekonomi AS–Tiongkok yang
berdampak global.
Dari
Diplomasi Akademik Menuju Kolaborasi Nyata
Ketua
Program Studi Manajemen Keuangan Syariah, Dr. Darmawan, MAB., CFRM.,
menjelaskan bahwa ICIFiMS merupakan tindak lanjut dari kunjungan Prodi MKS ke
lima universitas di Malaysia dan Thailand awal 2025. Hasil kunjungan tersebut
adalah kerja sama pertukaran dosen dan mahasiswa lintas negara.
“Tahun
ini dua dosen kami mengajar di luar negeri, dan untuk pertama kalinya mahasiswa
dari kampus mitra datang ke UIN Sastro Karno Yuwono. Ini bukan sekadar kunjungan—ini
pertukaran setara,” ujarnya dalam konferensi pers.
Kegiatan
ini, tambahnya, merupakan bagian dari dua program kerja utama Prodi MKS:
- Meningkatkan kompetensi dan
daya terima dosen MKS di luar negeri;
- Meningkatkan kompetensi dan
daya saing mahasiswa dan alumni di dunia kerja global.
Dalam sambutannya, Prof. Misnen
menegaskan bahwa kerja sama internasional adalah strategi penting untuk
menjawab tantangan ekonomi syariah global.
“Kami sangat bangga dengan penyelenggaraan international student conference
ini. kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk membangun
kolaborasi riset dan pendidikan antar bangsa.”
Perwakilan
UiTM, Dr. Muhammad Hamizan Abdul Hamid, menyampaikan terima kasih atas sambutan
hangat dan menegaskan pentingnya forum ilmiah seperti ini untuk menjembatani
teori dan praktik industri keuangan Islam.
Yogyakarta:
Simbol Peradaban Islam yang Hidup dan Bergerak
Dipilihnya
Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan konferensi bukan tanpa alasan. Selain
dikenal sebagai kota pelajar dan pusat kebudayaan, Yogyakarta juga memiliki
ekosistem keuangan syariah yang tumbuh pesat—mulai dari BMT, lembaga zakat,
hingga inisiatif fintech Islami.
Pada
Anugerah Adinata Syariah 2024, Yogyakarta berhasil meraih penghargaan nasional
di lima kategori ekonomi syariah, termasuk Juara Pertama untuk Sharia Business
Incubation.
“Dengan
dukungan masyarakat dan infrastruktur keuangan syariah yang kuat, UIN Sunan
Kalijaga menjadi lokomotif gerakan ekonomi Islam di kota ini,” ujar Prof. Dr.
Misnen Ardiyansyah, Dekan FEBI.
Konferensi
Berkelas, Mahasiswa Menjadi Pemimpin Gerakan
ICIFiMS
2025 menghadirkan para pembicara ternama dari Malaysia dan Indonesia, serta
menggelar sesi pleno, panel paralel, awarding paper terbaik, dan penampilan
seni budaya. Lima karya ilmiah terbaik mahasiswa akan diterbitkan dalam
International Journal of Islamic Finance (IJIF).
Kampus
FEBI UIN Sastro Karno Yuwono, tempat digelarnya konferensi, merupakan hasil
pembangunan berbasis Sukuk Negara (Surat Berharga Syariah Negara), mencerminkan
praktik keuangan syariah yang nyata dan berkelanjutan.
ICIFiMS
bukan sekadar konferensi. Ia adalah deklarasi keilmuan bahwa mahasiswa UIN
Sastro Karno Yuwono siap memimpin masa depan keuangan Islam dari Yogyakarta ke
dunia. (humassk)